Misi Berbahaya! Rudal-Drone Houthi Dihancurkan Kapal Perang AS

Sahrul

Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal perang penghancurnya untuk menghadapi serangkaian serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi di kawasan perairan Teluk Aden. Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman ini diketahui sebelumnya menyerang kapal-kapal niaga, termasuk kapal militer AS, yang melintasi jalur perairan strategis tersebut.

Komando Pusat AS (CENTCOM), dalam pernyataan yang dikutip oleh Al Arabiya pada Senin (2/12/2024), mengungkapkan bahwa dua kapal perang mereka, USS Stockdale dan USS O’Kane, berhasil menggagalkan serangkaian senjata yang diluncurkan oleh kelompok Houthi selama transit di perairan Teluk Aden pada 30 November hingga 1 Desember.

Menurut laporan Associated Press yang dikutip oleh CENTCOM, dua kapal perang AS berhasil menembak jatuh tujuh rudal dan drone yang diluncurkan oleh kelompok Houthi. Serangan tersebut menargetkan kapal-kapal perang AS serta tiga kapal niaga berbendera AS yang sedang berlayar melintasi perairan Teluk Aden.

CENTCOM mengungkapkan bahwa kapal-kapal penghancur militer tersebut dikerahkan untuk mengawal tiga kapal niaga yang dimiliki, dioperasikan, dan berbendera Amerika Serikat.

CENTCOM menyampaikan dalam pernyataannya bahwa tidak ada kapal maupun personel yang terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi tersebut.

“Kapal-kapal penghancur itu berhasil menyerang dan menggagalkan tiga rudal balistik antikapal (ASBM), tiga sistem udara tak berawak untuk serangan satu arah (OWA UAS), dan satu rudal jelajah antikapal (ASCM), yang memastikan keselamatan kapal dan para personel mereka, serta kapal sipil dan awaknya,” sebut CENTCOM dalam pernyataannya.

“Tindakan-tindakan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan pasukan CENTCOM untuk melindungi para personel AS, mitra regional dan pelayaran internasional, dari serangan Houthi yang didukung Iran,” imbuh pernyataan CENTCOM tersebut.

Kelompok Houthi, melalui pernyataannya, mengklaim bahwa pasukannya telah menargetkan kapal-kapal penghancur militer AS serta “tiga kapal pasokan milik militer AS di Laut Arabia dan Teluk Aden.”

Sejak perang antara Hamas, sekutu Houthi, dan Israel pecah di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, Houthi terus melancarkan serangan terhadap kapal militer maupun kapal komersial yang melintas di perairan Laut Merah. Serangan tersebut diduga menargetkan kapal-kapal yang dianggap memiliki hubungan dengan Israel.

Serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Houthi telah mengganggu jalur perdagangan global, memaksa pemilik kapal untuk mengalihkan rute mereka. Banyak kapal kini memilih menjauh dari Laut Merah dan Terusan Suez, mengambil jalur yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.

Situasi ini kemudian memicu serangan balasan dari militer AS dan Inggris, yang menargetkan posisi-posisi Houthi di kawasan tersebut.

Also Read

Tags