Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberikan penjelasan mengenai rendahnya permintaan motor listrik di Indonesia. Mereka mengungkapkan bahwa masalah ini disebabkan oleh kualitas produk yang belum mampu memenuhi standar serta harapan dari para konsumen.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menjelaskan bahwa sepeda motor sering kali dipandang sebagai kendaraan kecil yang praktis dan cepat. Namun, karakteristik tersebut belum terlihat pada motor listrik, yang membutuhkan waktu tambahan untuk mengisi daya.
“Kalau melihat angkanya, permintaan motor listrik mulai berkembang. Tapi memang dalam industrinya, penerimaan konsumen belum secepat mobil listrik,” ujar Loman mengawali penjelasannya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis sore (3/10).
“Penyebabnya karena keterbatasan jarak, waktu charging butuh waktu lama, sedangkan untuk sepeda motor butuh kecepatan dan range yang jauh,” tambahnya.
Bagaimanapun, Loman menegaskan bahwa konsumen tidak ingin mengambil risiko saat mengeluarkan uang untuk membeli kendaraan baru. Oleh karena itu, mereka memerlukan jaminan bahwa motor listrik yang mereka beli tidak akan menyulitkan mereka di masa depan.
“Yang tak kalah penting harga dan peace of mind. Penerimaan konsumen itu yang penting, kalau konsumen kebutuhannya tercukupi, konsumen akan segera beralih,” ungkapnya.
Publik berpendapat bahwa rendahnya permintaan motor listrik disebabkan oleh ketidakseriusan merek-merek Jepang seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki dalam mengembangkan kendaraan listrik. Dari ketiga merek tersebut, hanya Honda yang telah menawarkan kendaraan nonemisi, dan itu pun hanya dalam satu model saja.
Sebagai pemimpin pasar, langkah inovatif dari merek-merek asal Jepang sangat diperlukan untuk meningkatkan permintaan motor listrik yang masih tergolong rendah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemenko Bidang Perekonomian, populasi motor listrik di Indonesia tahun ini baru mencapai 109 ribu unit. Sementara itu, laporan BPS menunjukkan bahwa populasi motor berbahan bakar bensin telah mencapai 125 juta unit hingga awal tahun lalu!