Pihak kepolisian berhasil mengungkap alasan di balik tindakan SZ (25), seorang karyawan minimarket di wilayah Gambir, Jakarta Pusat, yang berujung pada penusukan rekannya, SY (21), hingga kehilangan nyawa. Pelaku mengaku hatinya terluka akibat perkataan SY yang disampaikan dalam konteks bercanda. Bagi SZ, kata-kata yang mungkin dimaksudkan sebagai lelucon itu justru menjadi pisau tajam yang menusuk perasaannya, membuatnya tidak mampu menahan amarah yang akhirnya berujung tragis.
“Motifnya sakit hati, jatuhnya sakit hati. Ada perkataan korban yang bikin pelaku sakit hati,” kata Kapolsek Gambir Kompol Jamalinus kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
Jamalinus menjelaskan bahwa ucapan tersebut diutarakan oleh korban di tempat kejadian. Pada saat itu, pelaku yang tak mampu mengendalikan amarahnya, merasa terpancing oleh emosi dan langsung melakukan penusukan terhadap korban. Reaksi spontan dan emosional tersebut terjadi begitu cepat, mengubah situasi yang sebelumnya tampak biasa menjadi sebuah tragedi.
“Perkataan tidak mengenakkan menurut pengakuan dari Saudara SZ adanya kata-kata yang tidak pantas dari korban mengenai alat kelamin dari si korban. Ya itulah, jadi ‘kalau mau duit nih isep ini saya’. Kira-kira begitu, dan itu ternyata sangat menyakiti hati pelaku, kemudian pelaku sudah gusar karena pelaku mengetahui di tempat itu ada pisau yang biasa digunakan untuk bekerja oleh karyawan di situ, maka dia mengambil pisau tersebut dan melakukan perbuatan,” jelasnya.
Percakapan tersebut bermula ketika korban dan pelaku tengah berbincang sambil bercanda. Namun, apa yang awalnya dianggap sebagai lelucon justru memicu ketegangan. Ucapan korban, yang mungkin tidak dimaksudkan untuk melukai, ternyata menyentuh sisi sensitif tersangka SZ, membuatnya merasa tersinggung dan memunculkan konflik yang berakhir tragis.
Jamalinus menyatakan bahwa korban kehilangan nyawanya setelah menerima tujuh tusukan dari pelaku. Serangan tersebut begitu fatal hingga korban tidak sempat mendapatkan pertolongan, dan meninggal di tempat kejadian. Insiden ini menambah kesan betapa cepat dan brutalnya aksi yang dipicu oleh emosi yang tidak terkendali.
“Hasil pemeriksaan dari rumah sakit mengalami 7 luka tusuk. Dua luka di dada, dua di perut samping, kemudian tiga di punggung,” jelasnya.
Saat ini, SZ telah diamankan oleh pihak kepolisian. Pria tersebut telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini berada dalam tahanan atas kasus pembunuhan terhadap rekannya. Penahanan ini menjadi langkah awal dalam proses hukum yang akan dijalani SZ, menyusul insiden tragis yang melibatkan pelanggaran nyawa.
Teriakan Korban
Peristiwa penusukan tragis itu terjadi pada Senin (9/9) dini hari. Korban, SY (21), sempat berteriak ketika ditikam berkali-kali oleh pelaku SZ (25). Teriakan tersebut menjadi saksi bisu dari serangan brutal yang dilakukan oleh pelaku, yang secara membabi buta menusuk korban hingga tak terselamatkan.
“Saksi dengar suara teriakan yang semakin keras. Selanjutnya saksi melihat ke gudang dan melihat korban sudah dalam kondisi tengkurap dengan banyak darah dengan meminta tolong,” kata Kapolsek Gambir Kompol Jamalinus Nababan saat dihubungi, Selasa (10/9).
Pada saat kejadian, saksi mata melihat pelaku sedang memegang pisau, yang diduga digunakan untuk menyerang korban. Jamalinus menjelaskan bahwa korban mengalami beberapa luka tusukan di berbagai bagian tubuhnya, yang menjadi penyebab utama tewasnya korban di lokasi. Pisau yang dipegang pelaku menjadi alat kejam yang mengakhiri nyawa SY dalam peristiwa tersebut.
“Terduga pelaku sedang memegang pisau. Korban tengkurap dengan luka tusuk bagian jantung, punggung dan kaki,” ujarnya.