Seorang remaja berusia 15 tahun dari Distrik Saran, Bihar, India, dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani prosedur medis untuk mengangkat batu empedu pada Jumat (6/9/2024). Proses pengangkatan batu empedu, yang seharusnya bertujuan menghilangkan rasa sakit dan memperbaiki kondisi kesehatan, justru berakhir tragis bagi remaja tersebut. Batu empedu sendiri adalah endapan keras yang terbentuk di kantong empedu dan sering kali memerlukan intervensi medis ketika menyebabkan komplikasi. Kasus ini menimbulkan keprihatinan, seolah harapan untuk sembuh berubah menjadi mimpi buruk di meja operasi.
Keluarga korban menjelaskan bahwa Krishna Kumar, remaja tersebut, mengalami muntah berulang kali disertai sakit perut, seperti dilaporkan oleh India Today pada Minggu (8/9/2024).
Melihat kondisi Kumar yang semakin memburuk, keluarga segera memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit secepat mungkin.
Sementara itu, dokter gadungan bernama Ajit Kumar Puri kini dilaporkan melarikan diri.
Melakukan operasi sambil belajar dari YouTube
Keluarga korban menduga bahwa Puri melakukan prosedur operasi tersebut dengan memanfaatkan tutorial yang diperoleh dari video di YouTube.
“Kami pikir dia hanya meniru-niru dan berpura-pura,” ucap seorang anggota keluarga, dilansir dari Deccan Chronicle, Senin (9/9/2024).
Keluarga bahkan mengklaim bahwa dokter gadungan tersebut mulai melakukan operasi pada Krishna tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Puri juga meminta ayah Kumar untuk pergi dengan alasan ada urusan yang perlu ditangani sebelum melaksanakan aksinya.
“Anak laki-laki itu kesakitan. Ketika kami bertanya kepada dokter mengapa dia kesakitan, dia membentak kami dan bertanya apakah kami dokter,” ujar kakek Kumar.
Sebelum operasi, sebenarnya kondisi remaja tersebut sudah menunjukkan perbaikan. Meskipun demikian, Puri tetap memaksa untuk melanjutkan prosedur operasi.
Setelah menjalani operasi, Kumar mengalami henti napas dan segera dilakukan prosedur resusitasi jantung paru (CPR) untuk mencoba mengembalikan detak jantungnya.
“Mereka melakukan CPR dan membawanya ke Patna. Krishna meninggal dalam perjalanan,” kata sang kakek.
Setelah menyadari situasi tersebut, dokter dan stafnya meninggalkan korban di tangga rumah sakit dan segera melarikan diri.
Puri dilaporkan ke polisi
Dikutip dari Times of India, Senin (9/9/2024), pihak keluarga kemudian melaporkan Puri dan staf klinik kepada polisi setempat.
Puri dilaporkan dengan tuduhan melakukan kelalaian, malpraktik, dan menjalankan operasi tanpa kualifikasi atau pengalaman yang memadai.
Keluarga Kumar menegaskan bahwa tindakan Puri secara langsung berkontribusi pada kematian prematur remaja tersebut.
Saat ini, Puri sedang diburu oleh pihak berwenang, sementara jenazah Kumar telah dikirim untuk menjalani pemeriksaan autopsi.