Jakarta (mediaseruni.co.id) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara terkait sorotan terhadap utang pemerintah yang mencapai Rp9.138,05 triliun per akhir Juni 2025. Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa posisi utang Indonesia masih berada dalam zona aman dan tidak seharusnya menjadi sentimen negatif yang menghambat laju perekonomian nasional.
Purbaya menjelaskan bahwa indikator utama untuk mengukur risiko utang bukanlah dari nilai nominalnya yang fantastis, melainkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kemampuan negara dalam membayar utang-utangnya.
"Acuan utang berbahaya atau tidak, bukan hanya dilihat dari angka nominalnya saja, tetapi harus dibandingkan dengan kekuatan ekonominya. Angka Rp9.000 triliun itu saat ini masih di bawah 39 persen dari PDB," ungkap Purbaya dalam pertemuan dengan awak media secara virtual.
Related Post
Menurut Purbaya, rasio utang Indonesia saat ini jauh di bawah batas aman yang ditetapkan dalam Kriteria Maastricht sebesar 60 persen. Bahkan, rasio utang Indonesia juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya.
"Jadi, berdasarkan standar ukuran internasional, posisi utang kita masih aman. Kita masih di bawah 40 persen, sementara Kriteria Maastricht menetapkan batas aman di 60 persen," tegas Purbaya. Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik terkait peningkatan utang pemerintah dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kondisi keuangan negara.
Leave a Comment