KARAWANG, MEDIASERUNI.COM-Proyek pengecoran jalan Kampung Cikahuripan Desa Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru dikeluhkan warga. Jalan itu tidak sertai jalur alternatif sebagai perlintasan, sehingga warga kesulitan kembali ke rumahnya.
Informasi yang dihimpun mediaseruni.com, Selasa (24/12/2019) proyek sepanjang 111 meter dan Lebar 4 meter ini dibangun dengan anggaran Rp. 193.440.000 dan dikerjakan CV. Mutiara Jaya.
” Tadinya saya mau lihat sawah di Kampung Tipar, tapi kalau jalannya di cor seperti ini terpaksa saya tunda dulu sampai coran kering dan bisa di lewati,” ucap Hasanudin (60) warga Kampung Lengo Desa Kutamaneuh.
Dikatakan Hasanudin, harusnya pihak pemborong koordinasi dengan warga Kampung Tipar dan Gunung Leutik, soal jalan yang bisa digunakan untuk beraktifitas.
Akibat tidak adanya jalur alternatif warga terpaksa menitipkan kendaraannya di rumah warga Kampung Cikahuripan, kampung terdekat dengan Kampung Tipar dan Kampung Gunung Leutik. Bahkan ada juga warga yang mau jualan ke kampung Tipar dan Gunung Leutik harus turun dari ojeknya dan harus jalan kaki.
Ditemui mediaseruni.com di lokasi proyek, Aseng (42) orang yang di beri tugas sebagai pengawas jalan seolah tidak mau tahu dan merasa bukan urusannya. “Saya hanya mengawasi pekerjaan para pegawai yang ngecor ini dan menerima surat jalan mobil molen. Kalau masalah jalan alternatif itu urusannya pemborong,” ucap Aseng.
Sementara dilokasi tidak ada seorangpun yang hadir dari pihak pemborong selain pekerja dan mandor kerja. (pyan)