Prabowo Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Berbicara di Hadapan Guru

admin mediaseruni

Pada puncak perayaan Hari Guru Nasional 2024, Presiden Prabowo Subianto tak kuasa menahan air mata. Momen haru itu terjadi ketika ia menyampaikan pidatonya di depan ratusan guru yang hadir, sosok-sosok yang selama ini dikenal sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa.” Dengan suara yang bergetar, Prabowo menunjukkan sisi emosionalnya, seolah menumpahkan rasa syukur dan penghormatan mendalam kepada mereka yang telah mendedikasikan hidup untuk mendidik generasi penerus bangsa. Tangisannya bukan sekadar ekspresi kesedihan, melainkan cerminan rasa kagum dan empati terhadap perjuangan para pendidik, yang sering kali bekerja dalam senyap seperti lilin yang rela habis demi menerangi sekitar.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman pada hari ini belum yang saudara-saudara perlukan, tapi ingatlah,” ujar Prabowo di di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

Di tengah pidatonya yang penuh makna, Presiden Prabowo Subianto mendadak terdiam, suaranya tersendat oleh emosi yang memuncak. Ia terhenti sejenak, membiarkan keheningan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Air matanya mulai mengalir, mencerminkan luapan perasaan yang tak mampu disembunyikan. Dengan gerakan perlahan, ia meraih tisu, menghapus jejak air mata di pipinya, seolah mengisyaratkan betapa dalamnya rasa haru dan penghargaan yang ia rasakan. Momen ini menjadi pengingat bahwa bahkan seorang pemimpin sekalipun, di hadapan dedikasi para guru, tak bisa menahan kerentanan emosionalnya.

Sorak sorai memenuhi ruangan ketika para guru yang hadir menyaksikan Presiden Prabowo Subianto tak kuasa menahan tangisnya. Riuh tepuk tangan dan seruan haru menciptakan suasana yang menggema, melambangkan rasa bahagia dan terima kasih yang mendalam. Tangis Prabowo terjadi sesaat setelah ia mengumumkan kabar penting—kenaikan gaji bagi guru ASN dan peningkatan tunjangan untuk guru non-ASN yang akan diberlakukan pada tahun 2025. Pengumuman ini ibarat secercah sinar di tengah perjuangan para pendidik yang kerap dihadapkan pada tantangan besar, memberikan harapan baru untuk masa depan profesi guru yang lebih sejahtera dan dihormati.

“Ini yang kami upayakan terus, kita harus memperbaiki seluruh rakyat kita, para guru, para pekerja, petani para nelayan, seluruh rakyat kita, memerlukan kualitas hidup yang baik, kualitas hidup yang baik memerlukan pemerintahan yang bersih,” jelasnya.

Also Read

Tags