Mediaseruni.co.id, KARAWANG – Besok atau Tidak Sama Sekali! Demikian tema monolog Bung Karno di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Minggu 24 September 2023. Monolog ini menyajikan pertunjukan tokoh proklamator dan detik-detik kemerdekaan Indonesia.
Pementasan monolog ini disajikan aktor dan sutradara teater Indonesia Wawan Sofwan dengan apik. “Pentas ini merupakan keinginan beliau yang ingin membuat pertunjukan di Kota Karawang,” ujar Ketua Pelaksana monolog Tiara Hanandianisa, Senin 25 September 2023.
Tiara menjelaskan, Wawan memiliki jadwal tur tersendiri untuk pentas. Di Jawa Barat ada empat kota terpilih, yakni Ciamis, Subang, Karawang dan Kuningan. “Beliau ingin menampilkan Monolog Bung Karno di kota-kota yang bersangkutan dengan proses kemerdekaan Indonesia,” jelas Tiara.
Masi katakan Tiara, khusus mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pementasan monolog Bung Karno ini dijadikan sebagai pembelajaran.
Pemain dan Sutradara Monolog, Wawan Sofwan menyampaikan, dirinya sudah mendalami pidato Bung Karno sejak tahun 2002. Kemudian di tahun 2017 dirinya mulai mementaskan teater salah satunya jenis monolog.
Dalam Monolog Bung Karno ‘Besok atau Tidak Sama Sekali’ dirinya ingin menunjukkan bahwa ada sisi lain dari sejarah yang belum diketahui oleh banyak orang.
“Berangkat dari diri saya sendiri, dan juga terpicu oleh buku karangan Julius Pour. Dari situ saya ingin menggarap Soekarno dari sisi lain,” kata Wawan. “Misalnya, kita kan tahunya cuma peristiwa Rengasdengklok, tapi sebelumnya gak tau (proses dan perselisihan) apa saja yang terjadi.”
Bagi Wawan, peristiwa yang paling menarik adalah ketika Soekarno menunggu Hatta saat hendak membacakan teks proklamasi. “Sangat menarik karena alasannya persatuan dan kesatuan Indonesia, Soekarno dari Jawa dan Hatta dari Sumatera. Ini penting banget bagi saya,” cetusnya.
Sebelumnya Wawan sudah tour Monolog ke Amerika, Mexico City, New York, Chicago hingga ke Seattle. Selanjutnya, rute tour pentas monolog akan beralih ke benua Eropa seperti Swedia, Leiden (Belanda), Den Haag (Belanda) dan Paris (Perancis).
“Tur pentas bertema 98 dengan durasi 45 menit. Selain Monolog Bung Karno yang ini, di Amerika saya juga pentaskan tentang perkosaan massal 98,” pungkas Wawan. (Yogi Kurnia/Mds)