Mediaseruni.co.id, JAKARTA – BPJS Kesehatan memastikan, perawatan penyakit obesitas yang membahayakan kondisi pasien dan sesuai dengan indikasi medis akan masuk dalam jaminan JKN.
Hal itu diungkapkan Agustian Fardianto, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Penyakit obesitas akan masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) jika membahayakan kondisi pasien atau menyebabkan gangguan fungsi tubuh, dan sesuai dengan indikasi medis dari dokter penanggung jawab pasien,” ucap Agustian, dikutip dari detik.com, Kamis 27 Juli 2023.
Penting untuk dicatat, Agustian, bahwa penanganan tersebut harus bertujuan kuratif, bukan untuk tujuan estetik. “Kasus obesitas yang marak terjadi pada anak-anak, juga menimbulkan keprihatinan,” katanya.
Sementara, Kementerian Kesehatan mengingatkan akan pentingnya menjadi Smart Eater dan waspada jika lingkar perut anak mencapai ukuran tertentu.
Kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah juga menjadi perhatian, dan pihak sekolah harus memastikan bahwa jajanan yang dijual sesuai dengan standar gizi yang sehat.
Dengan BPJS Kesehatan yang mengakui pentingnya penanganan obesitas, diharapkan masyarakat akan semakin memahami dan peduli akan kesehatan mereka.
Penting untuk meningkatkan kesadaran akan risiko obesitas dan melakukan upaya pencegahan sejak dini melalui pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif.
Menurut data dari Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, dari tahun 2013 hingga 2018, angka obesitas di Indonesia meningkat lebih dari 5 persen.
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat dari tahun ke tahun, namun minimnya pengetahuan tentang pentingnya mengatur pola makan juga berperan dalam meningkatnya angka obesitas.
Dr. Dante menjelaskan, pada tahun 2013, angka obesitas di Indonesia sekitar 15,3 persen, namun meningkat tajam menjadi 21,8 persen pada tahun 2018.
Penyebab utama dari peningkatan ini adalah pola hidup yang lebih urban dan modern, terutama di daerah penyanggah kota besar seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor.
“Riskesdas 2013 itu angka obesitas di Indonesia sekitar 15,3 persen. Begitu dipotret lagi tahun 2018, obesitasnya menjadi 21,8 persen. Jadi ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” tutur dr. Dante. (Mds/*)