Mediaseruni.co.id, BANDUNG BARAT – Sekolah terpaksa diliburkan menyusul status darurat bencana yang ditetapkan Pemkab Bandung Barat terhadap kebakaran di TPA Sarimukti.
Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan, mengatakan itu, Rabu 23 Agustus 2023, menyusul Surat Keputusan (SK) status darurat bencana yang dikeluarkan.
Hengki juga telah menghubungi Gubernur untuk meminta bantuan Pemerintah Pusat dalam upaya pemadaman menggunakan helikopter, mengingat petugas Damkar masih kesulitan memadamkan api.
“kita berharap agar Pemerintah Pusat merespons dengan cepat sehingga api dapat segera dipadamkan,” ucap Hengki, dan menyebut bahwa kemarau yang panjang turut berperan dalam kebakaran ini.
Untuk mengatasi masalah kekeringan yang mungkin terkait, Hengki Kurniawan telah memerintahkan aparat setempat untuk membantu menyediakan air bersih kepada masyarakat. “Kami juga akan membangun penampungan air besar di titik-titik yang dianggap rawan kekeringan untuk solusi jangka panjang,” tambahnya.
Sementara Camat Cipatat S. Faisal menyatakan, selain asap yang mengganggu masyarakat di sekitar TPA Sarimukti juga telah menyebabkan berhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah terdekat, darurat sampah juga menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani.
“Dampak pertama yang dirasakan oleh masyarakat adalah asap yang mengganggu, namun yang lebih kritis adalah masalah penanganan sampah yang menjadi darurat, mirip dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya,” kata Faisal.
Menghadapi gangguan aktivitas masyarakat di sekitar lokasi, Faisal menyebut bahwa BPBD KBB bersama BPBD Jabar telah memberikan bantuan masker dan air minum kepada warga. Dia juga mengumumkan rencana untuk membangun posko di lokasi.
Faisal mengimbau warga sekitar TPA Sarimukti agar tidak keluar rumah sementara waktu untuk mengurangi dampak kebakaran. “Kami sudah berkomunikasi dengan kepala desa di wilayah terdekat, terutama di tiga desa, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker,” jelas Faisal.
Terkait dengan peran posko yang akan dibangun bersama BPBD, Kepolisian, dan TNI, Faisal menyatakan bahwa posko tersebut akan bertugas untuk memantau dan menangani kebakaran sampah hingga dipadamkan sepenuhnya.
“Kami akan mencari solusi terbaru, mungkin dengan penggunaan bahan kimia atau serbuk untuk pemadaman, yang bisa lebih efektif daripada penggunaan air,” tambah Faisal.
Faisal juga menegaskan bahwa risiko penyebaran api ke permukiman warga tidak perlu dikhawatirkan, karena tidak ada permukiman yang terlalu dekat dengan lokasi kebakaran.
“Kami sudah melakukan perhitungan, dan tidak ada permukiman yang dekat sekali dengan area tersebut,” kata Faisal. Dia juga mengatakan bahwa Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan di desa yang terkena asap akibat kebakaran tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD KBB, Jarot Prasetyo, melaporkan bahwa enam armada pemadam kebakaran dari Damkar Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Damkar dari BBWC, terus berjuang untuk memadamkan kebakaran yang telah menyebar ke Zona 3 TPA Sarimukti.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Damkar Bandung Barat untuk meminta bantuan dari dinas Damkar di Bandung Raya untuk memadamkan api,” kata Jarot.
Jarot menegaskan bahwa pembuangan sampah ke lokasi tersebut akan dihentikan sementara waktu hingga kebakaran benar-benar dipadamkan. (Mds/*)