Dahulu, Jack Ma sering kali menduduki posisi sebagai salah satu orang terkaya di Asia. Hal ini tak lepas dari kesuksesan Alibaba, perusahaan yang ia dirikan, yang telah berkembang menjadi raksasa. Selain itu, perusahaan lainnya seperti Ant Financial juga mencapai keberhasilan yang signifikan pada masa itu.
Menurut kutipan dari CNN, puncak kejayaan Jack Ma kemungkinan terjadi pada awal tahun 2020. Saat itu, menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan pria berusia 60 tahun ini mencapai angka USD 61,2 miliar.
Kekayaan Jack Ma terutama berasal dari kepemilikan saham di Alibaba dan Ant Financial. Ia memiliki sekitar 4,8% saham di Alibaba, yang merupakan platform e-commerce terbesar di China. Namun, sejak Oktober 2020, nasib Jack Ma mengalami perubahan signifikan.
Pada saat itu, Jack Ma diketahui terlalu berani mengkritik sistem keuangan China di hadapan publik, yang membuat pejabat China marah. Akibatnya, ia mulai menghindari penampilan publik, sementara ruang gerak Alibaba dan Ant Financial pun dibatasi.
Valuasi kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan drastis. Kini, empat tahun kemudian, meskipun Jack Ma masih tergolong kaya raya, jumlah kekayaannya sudah jauh berkurang dibandingkan dengan tahun 2020.
Berdasarkan data terkini dari Forbes, kekayaan pria yang lahir di Hangzhou ini saat ini berada di kisaran USD 25 miliar. Dengan kata lain, harta Jack Ma telah terpangkas sekitar USD 35 miliar.
Namun, bisa jadi Jack Ma tidak terlalu menyesal, karena ia mungkin kini hidup lebih tenang meskipun kekayaannya berkurang. Bagaimanapun, ia masih tetap sangat kaya. Pada tahun 2016, saat berbicara di St. Petersburg International Economic Forum di Rusia, ia pernah menyatakan bahwa mendirikan Alibaba adalah kesalahan terbesarnya. Entah itu merupakan ungkapan merendah atau memang itulah yang benar-benar dirasakannya.
“Kesalahan terbesarku adalah aku membuat Alibaba. Aku tidak pernah berpikir kalau hal ini akan mengubah hidupku. Aku hanya coba menjalankan bisnis kecil kecilan dan malah tumbuh sebesar itu. Jadi ada sangat banyak tanggung jawab dan banyak masalah,” katanya.
Bahkan Jack menyatakan kalau memang ada kehidupan berikutnya, dia tidak akan melakukan bisnis sebesar Alibaba. “Aku ingin menjadi diriku sendiri dan ingin menikmati hidupku,” cetusnya saat itu.