Mediaseruni.co.id, AUSTRALIA – Pengamat Hubungan Internasional Australia Abbadi Said Thalib, menjadi pembicara dalam acara Webinar yang diselenggarakan Majelis Wilayah Forum Alumni HMI Wati (MW FORHATI) Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Founding Jaringan Literasi Nusantara.
Kegiatan mengusung tema ‘Presidensi G20 : Geopolitik Antara Indonesia, Australia dan Cina Dalam Menjawab Berbagai Krisis’ berlangsung Jumat, dikutip Senin 24 Juli 2023.
Dalam penyampaian materinya, Abbadi Said Thalib menjelaskan beberapa dampak negatif dan dampak positif dari perjanjian yang dilakukan ketiga negara maju, yaitu Australia, Britania Raya dan Amerika Serikat atau AUKUS (Australia, UK, US).
Menurut Abbadi, dengan perjanjian tersebut China merasa terganggu khususnya yang berkaitan dengan daerah konflik Laut China Selatan.
“Karena di wilayah tersebut banyak terdapat sumber daya alam yang melimpah, mulai dari gas, minyak bumi, ikan, ini menjadi sangat penting bagi negera di wilayah itu karena krisis yang semua negara takuti adalah krisis pangan,” jelas Abbadi.
Abbadi yang juga menjabat sebagai Sekretaris KAHMI Australia itu menambahkan, krisis pangan tersebut akan berdampak terhadap negera ASEAN. Seperti mengganggu kesatuan ASEAN dan menimbulkan perpecahan di antara negara-negara anggotanya.
“Hal ini juga dapat mempengaruhi peran Indonesia dalam memajukan agenda dan kepentingan ASEAN secara keseluruhan,” jelas pria asal Pandeglang, Banten yang kini menjadi penduduk tetap di negara Kanguru itu.
Adapun dampak positifnya, kata Abbadi, yakni meningkatnya keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik,dengan meningkatkan kemampuan Australia untuk mengatasi ancaman dan menangani sengketa maritim.
Sementara itu, Koordinator Presidium MW Forhati Sulawesi Tenggara, Wa Ode Rulia mengungkapkan, diskusi ini memberikan perspektif yang berharga.
Terutama bagi para pemangku kebijakan, akademisi dan masyarakat umum yang tertarik dengan dinamika geopolitik internasional. Dia juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran Abbadi dalam kesempatan tersebut.
“Kami berterimakasih sekali dengan kehadiran mas Abbadi ditengah-tengah kita semua, sehingga kami bisa tercerahkan mengenai situasi dan kondisi di Dunia Internasional,” kata Wa Ode Rulia.
Khusus pasca G20 terjadi di Bali, kata Wa Ode, kita harus waspada dan antisipasi hal-hal apa saja yang akan terjadi dikemudian hari, agar bisa siap dalam menghadapi berbagai krisis.
Tak hanya itu, Founding Jaringan Literasi Nusantara, Muh. Husriadi berharap webinar ini dapat menjadi kesempatan bagi peserta untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang peran tiga negara besar tersebut.
Sebagai informasi, webinar dipandu oleh Irma Irayanti selaku Wakil Sekretaris Umum MW Forhati Sulawesi Tenggara. Dia mengatakan, digelarnya webinar ini agar masyarakat secara luas dapat melek politik. (Mds/rls)