Mediaseruni.co.id, SUKABUMI – Kisah tragis meninggalnya AR (18), pelajar yang tewas akibat terlibat dalam tawuran, kini terungkap melalui kesaksian seorang saksi yang berusaha menyelamatkannya.
Kejadian tersebut melibatkan dua pemuda berani yang secara spontan datang membantu AR yang mengalami luka parah dalam insiden tersebut.
Seperti dilaporkan sebelumnya, AR (18) ditemukan terkapar dengan luka parah dan pendarahan di lokasi tawuran antara pelajar SMK di Jalan Pelabuhan II Jatimekar, Desa Sinaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Rabu 9 Agustus 2023.
Ridwan (25), saksi mata, mengungkapkan bahwa sebelum AR ditemukan dalam kondisi terluka, ia dan temannya mendengar keributan atau kekacauan di luar rumah mereka. Tidak ingin tinggal diam, Ridwan bersama temannya keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.
“Kejadian itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wib. Pada awalnya, terdengar suara berteriak. Ketika saya dan teman saya keluar, kami melihat seseorang terjatuh dengan luka di bagian kaki kirinya yang berlumuran darah di jalan,” ujar Ridwan, Kamis 10 Agustus 2023.
Ridwan melanjutkan bahwa pada saat itu, korban AR berada di sana bersama seorang temannya. AR memohon pertolongan kepada Ridwan.
Tanpa ragu, teman Ridwan segera membawa motor untuk membantu mengangkut AR ke Klinik Harapan GMC. Sayangnya, luka yang diderita oleh AR cukup serius sehingga tidak dapat ditangani oleh klinik tersebut.
Tidak lama kemudian, Ridwan dan temannya dengan inisiatif sendiri membawa AR ke Rumah Sakit Almulk untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Namun, nasib tragis menimpa AR, karena meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, telah mengungkapkan bahwa aksi tawuran ini sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya oleh AR dan teman-temannya dari sekolah SMK yang berbeda. (S9/Mds)