Mediaseruni.co.id – Dalam tiga bulan terakhir El Nino menjadi hot topik yang banyak dibahas. Fenomena ini dituding sebagai biang kerok terjadi bencana kekeringan sampai krisis air bersih, tanpa terkecuali di Karawang.
Berdasarkan data mediaseruni.co.id, hingga saat ini sudah ada empat kecamatan di Kabupaten Karawang dilanda kekeringan. Sejumlah daerah bahkan mengalami krisis air bersih.
Selain Kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan, dua kecamatan lagi yang mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino yakni Kecamatan Ciampel dan Telukjambe Barat malah sudah siaga kekeringan.
Fenomena El Nino sudah berlangsung sejak Bulan Juni lalu dan sudah menyebabkan banyak daerah mengalami kekeringan dan kekurangan air. Lantas mahkluk apakah El Nino ini yang memiliki dampaknya begitu hebat dan mampu membuat sumur kering?
El Nino adalah fenomena alam yang memiliki dampak signifikan pada cuaca global. Salah satu dampak terberatnya adalah kekeringan, yang dapat memicu krisis air, pangan, dan lingkungan.
Pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme El Nino dan dampaknya penting untuk mempersiapkan diri. Langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perlu diambil untuk mengurangi dampak negatif El Nino pada manusia dan lingkungan.
El Nino adalah fenomena alam yang seringkali dihubungkan dengan perubahan iklim ekstrem di seluruh dunia. Salah satu dampak paling nyata dari El Niño adalah kekeringan.
Apa Itu El Niño
El Nino adalah bagian dari siklus alam yang disebut El Niño-Southern Oscillation (ENSO). ENSO adalah perubahan reguler dalam pola cuaca yang terjadi di Samudra Pasifik tengah dan timur.
Ketika ENSO berada dalam fase El Niño, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Ini berdampak besar pada pola cuaca global.
Mekanisme El Nino dan Kekeringan
Perubahan Pola Angin
Pada kondisi normal, angin pasat (trade winds) mendorong air hangat di sepanjang pantai barat Amerika Selatan ke arah timur. Namun, selama El Niño, angin ini melemah atau bahkan berbalik arah. Ini mengakibatkan akumulasi air hangat di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik.
Perubahan Pola Hujan
Kondisi ini menyebabkan perubahan besar dalam pola hujan di seluruh dunia. Daerah yang biasanya basah bisa mengalami kekeringan, sedangkan daerah yang biasanya kering dapat mengalami banjir.
Pengaruh Pergeseran Panas
Kenaikan suhu permukaan laut juga mempengaruhi pembentukan awan dan curah hujan. Ketika air laut hangat naik ke permukaan, ia merangsang penguapan air yang lebih besar, yang kemudian akan menghasilkan hujan.
Namun, karena suhu laut yang lebih hangat selama El Niño, penguapan berkurang, dan daerah yang bergantung pada curah hujan tersebut mengalami kekeringan.
Dampak Kekeringan Selama El Nino
Krisis Air
Salah satu dampak paling nyata dari kekeringan yang disebabkan oleh El Niño adalah krisis air. Daerah-daerah yang mengalami kekurangan hujan akan mengalami penurunan pasokan air, termasuk pasokan air minum, pertanian, dan industri.
Krisis Pangan
Kekeringan yang berkepanjangan dapat menghambat pertanian, mengurangi produksi tanaman, dan mengakibatkan kelangkaan pangan. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan harga makanan dan kelaparan di beberapa daerah.
Kebakaran Hutan
Kelembaban yang rendah selama El Niño dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan. Hutan yang kering menjadi lebih rentan terhadap api, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bahkan ancaman bagi kehidupan manusia.
Krisis Ekologi
Kekeringan dapat menyebabkan kerugian ekosistem, termasuk kematian massal hewan dan tanaman. Ini juga dapat merusak ekosistem air tawar, mengancam spesies yang hidup di sana. (Mds/int)