KARAWANG, MEDIASERUNI.CO.ID – Eksis setiap kali ramadan dan merupakan momen paling ditunggu-tunggu, begitu rupanya pandangan orang terhadap kegiatan buka bersama (bukber) ramadan. Tetapi sekarang berbeda, bukber sekarang boleh dilakukan tapi sembunyi-sembunyi dan itupun harus tetap dalam koridor ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Sekarang semua menjadi sulit bahkan untuk buka puasa bersama saja juga sulit, tapi banyak juga yang tetap melaksanakannya dengan alasan masih dalam prosedur keamanan,” ucap Ani Nurfadilah, Jumat (15/5/2020) kepada mediaseruni.com.
Cewek manis mengaku jebolan sekolah madrasah ini saat itu sedang mengikuti kegiatan bukber di rumah temannya. “Aku juga begitu meski ikut acara bukber tetap kok masih mengikuti protokol keamanan kesehatan dengan mencuci tangan dan memakai masker serta handsenitizer juga menjaga jarak. Tapi pas lagi makan ya kita buka dulu maskernya,” ucap Ani
Ditambahkan Ani, kendati diperbolehkan berbuka bersama namun orang tuanya tetap mengawasi. “Aku sih boleh bukber tapi orang tua tetap nelepon. Namanya orang tua pasti takut kan kalau anaknya kena Covid-19,” tutur Ani lagi.
Sementara Dila Nur, siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Tegalwaru mengatakan berbeda. Dia justru tidak diperbolehkan orang tuanya untuk berbuka puasa bersama diluar rumah. Alasannya orang tuanya khawatir terhadap keselamatan dirinya saja.
“Kalau saya masih dilarang kumpul-kumpul sama orang tua. Saya memahami orang tuaku masih khawatir akan kesehatan saya. Apalagi tahu sendiri kan wabah Covid-19 yang tengah melanda kita saat ini,” ucap Dila Nur.
Wartawan : Ahmad Jumaedi
Editor : Azhari