Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal positif bagi sektor energi Indonesia. Ia mengklaim bahwa di tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, produksi minyak mentah nasional menunjukkan peningkatan signifikan. Bahkan, angka produksi ini berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Bahlil mengungkapkan bahwa produksi minyak (lifting) Indonesia telah mencapai 605 ribu barel per hari, sesuai dengan target APBN 2025. Pencapaian ini menjadi yang pertama kalinya sejak tahun 2008, di mana target APBN berhasil dilampaui.

"Pada tahun 2024, lifting minyak kita berada di angka 580 ribu barel per hari. Sementara itu, target APBN 2024 berkisar antara 600 hingga 605 ribu barel per hari. Jadi, sejak tahun 2008 hingga 2024, target APBN dalam lifting tidak pernah tercapai," ujar Bahlil, seperti dikutip mediaseruni.co.id, Minggu (10/10/2025).

Related Post
Menurut Bahlil, pada Juni lalu, lifting minyak mencapai 608 ribu barel per hari. Peningkatan ini berkontribusi pada upaya pengurangan impor minyak mentah, meskipun dampaknya belum terlalu signifikan. Ia menjelaskan bahwa produksi minyak Indonesia terus menurun sejak 1998, sementara permintaan terus meningkat.
"Di tahun 2025, target APBN kita adalah 605 ribu barel per hari. Atas perintah Bapak Presiden, saya berjanji bahwa target lifting 2025 akan tercapai dalam APBN," tegas Bahlil.
Pencapaian ini tentu menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia. Dengan meningkatnya produksi minyak dalam negeri, diharapkan ketergantungan terhadap impor dapat berkurang, sehingga berpotensi menstabilkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa depan.
Leave a Comment