Mediaseruni.co.id, KOTA BANDUNG – Dua ulama yang mengikuti program English for Ulama dan akan menjadi imam di Masjid Al-Hikmah di New York, Amerika Serikat, telah aktif menjalani berbagai kegiatan sejak kedatangan mereka.
Setibanya di Amerika Serikat, keduanya menjadwalkan kunjungan pertama ke sebuah pesantren di Connecticut. Muhammad Rifat Al Banna dari Kabupaten Sumedang dan Ibrahim Abdul Jabbar memiliki tanggung jawab besar selama masa tugas mereka sebagai imam.
Mereka sekaligus mempromosikan Islam sebagai agama yang membawa rahmat, kasih sayang terhadap sesama manusia dan alam semesta, serta memberikan pengajaran mengaji kepada anak-anak di Amerika Serikat.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jabar Faiz Rahman, memberikan informasi bahwa kedua ulama ini akan memimpin masjid di New York selama enam bulan. Selama periode ini, mereka akan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan menjalin hubungan dengan berbagai pihak.
“Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh masyarakat New York, Amerika Serikat. Selain melaksanakan tugas sebagai imam masjid, mereka akan berdialog dan berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat,” kata Faiz, Senin 11 September 2023..
Menurut Faiz, perjalanan dua ulama dalam program English for Ulama di New York, Amerika Serikat, adalah perjalanan yang mewakili perdamaian, keindahan, dan dialog-dialog yang mempererat hubungan.
Mereka juga akan merespons undangan-undangan untuk berdakwah dan berdialog dengan berbagai kelompok, sesuai dengan semangat program English for Ulama, yang bertujuan untuk menghadirkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dari Jawa Barat ke panggung internasional.
Rifat Al Banna, salah satu perwakilan ulama dalam program ini, menjelaskan bahwa sebelum berangkat ke New York, mereka telah menjalani proses seleksi yang ketat, termasuk pemahaman tentang wawasan kebangsaan.
Selama enam bulan sebagai imam masjid di Amerika Serikat, mereka akan mengisi peran utama dalam beribadah, memberikan khotbah, mengajar ngaji, dan menjalin komunikasi dengan warga berbagai agama. Misi mereka adalah untuk memperkenalkan Islam Indonesia yang beradab.
Menurut Rifat, pertemuan ini momentum merubah pandangan negatif tentang Islam yang mungkin dimiliki sebagian masyarakat Barat. Mereka akan melakukan ini melalui dialog dan diskus. Persiapan mereka mencakup studi Al-Qur’an, penulisan materi khotbah, dan peningkatan literasi tentang toleransi agama.
Program English for Ulama yang digulirkan oleh Pemprov Jabar bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para ulama Jabar, tetapi juga menghadirkan keindahan Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, yang dikenal sebagai daerah yang ramah, toleran, dan menghargai keragaman kepada dunia.
Pada tahun 2019, Pemprov Jabar telah mengirim lima ulama ke Eropa, termasuk kota-kota seperti Glasgow, Manchester, Birmingham, London, dan Bristol, untuk menyampaikan pesan tentang keindahan Islam di Indonesia, terutama di Jawa Barat. (Mds/rls)