Mediaseruni.co.id – Wajahmu hari ini cerah nak, wajahmu menyejukkan hati siapapun orang yang melihat. Pagi ini tidak ada drama menangis. Pagi inipun tidak ada lagi aksi tutup mulut menolak sarapan pagi. Engkau begitu riang berangkat ke sekolah. Ibu gurumu pasti gembira melihat engkau.
Selamat pagi, Saya seorang ayah. Dalam beberapa literatur ayah adalah pahlawan keluarga. Tetapi ibu? Dialah bidadari yang diutus Allah bagi anak – anaknya di bumi.
Meski ayah pahlawan tetapi bukanlah manusia yang sempurna. Karena terkadang untuk mendukung ekonomi keluarga, masih harus dibantu istri yang bekerja. Tentu saja demi pendidikan dan masa depan anak-anaknya.
Ayah juga mengambil peran sebagai ibu dalam mendidik anak di rumah, karena ibu ngantornya pagi? Eh, tentu saja tidak seperti itu, Bunda Seruni. Karena dalam pendidikan anak disitu anak seorang guru.
Dibalik julukan ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ ternyata banyak hal menarik ya Bun, yang dapat diungkap apabila bercerita tentang seorang guru.
Suatu ketika, anak saya yang masih bersekolah di TK A Nurul Islam, sebuah pendidikan anak di daerah Karawang Wetan, Karawang Timur, Karawang, tiba-tiba diantar pulang ibu gurunya.
Anak saya muntah-muntah saat berolahraga. Katanya masuk angin dan perutnya kosong karena belum sarapan waktu berangkat ke sekolah.
Seratus persen benar. Anak saya bukan saja selalu menolak untuk sarapan pagi sebelum ke sekolah, tetapi untuk bangun dan mandi pagi pun butuh perjuangan ekstra keras.
Setelah mendapat keterangan kalau anak saya susah untuk sarapan dan mandi pagi, ibu guru muda anak saya pun mengajak ngobrol anak saya. Tentu saja dengan bahasa seorang guru, santun dan lemah lembut.
“Supaya tubuh kuat dan bisa bermain dengan teman-teman, sebelum berangkat sekolah sarapan dulu, yaa,” ucap ibu guru itu.
Hasilnya, sungguh fantastis. Setelah malamnya isteri saya mengingatkan kembali ucapan sang ibu guru, besoknya anak saya bangun pagi-pagi.
Tidak ada drama menangis yang jadi rutinitas pagi setiap kali bangun. Dan yang membuat tercengang, anak saya langsung minta mandi dan bertanya soal sarapan yang harus disantapnya pagi itu.
Hari ini ada kemajuan besar dalam dirimu nak. Wajah cemberutmu ketika berangkat sekolah sudah hilang. Wajahmu hari ini menyegarkan siapapun yang melihat. Selamat pagi. Terimah kasih, ibu guru yang baik. (Mds)