Mediaseruni.co.id, KARAWANG – Belum genap 100 hari Rektor baru Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) di demo, ratusan mahasiswa bertanya soal perizinan, Senin 17 Juli 2023.
Selain soal perizinan, ratusan mahasiswa Unsika dari berbagai fakultas yang menggelar aksi demo di depan gedung rektorat juga menuntut penjelasan mengenai transparansi penghitungan pembagian Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pangkal I (IPI).
Ratusan mahasiswa dikomandoi BEM Unsika ini juga menuntut transparansi Beasiswa yang ada di Unsika. “Kami menuntut transparansi juga evaluasi UKT, IPI, dan penjaringan serta penggolongan dan pembagian beasiswa,” kata Ketua BEM Unsika, Reynaldi Firmansyah Purba.
Selain itu, Renaldi menambahkan, mahasiswa juga meminta fasilitas perkuliahan Unsika di perbaiki, termasuk gedung yang sudah terbengkalai namun tidak di renovasi.
Selain itu, tegas Reynaldi, pihaknya juga membahas soal kinerja dosen, yang disinyalir masih ada yang melakukan pungli.
“Kami meminta untuk dosen yang melakukan pungli dikenakan sanksi berupa pemecatan,” tandas Reynaldi. Peraturan dosen dalam kode etik tertulis, bahwasannya dosen yang memperjualbelikan nilai itu dipecat.
Reynaldi juga menegaskan, beberapa tuntutan mahasiswa lainnya, dari mulai penambahan Dosen S3 sampai peralihan sistem pembayaran perkuliahan. Termasuk persoalan Analisis Dampak Lingkungan gedung Unsika 2 yang saat ini masih belum selesai.
“Kami menuntut rektor menjelaskan, kami ingin tahu adakah perizinan amdalnya, kalau ada kami ingin lihat kajian lingkungannya, karena kalau izinnya ada tapi kajian lingkungannya tidak ada artinya itu surat izin bodong,” tegas Reynaldi. Hingga siang tadi, pihak Rektorat Unsika masih berdialog dengan mahasiswa.
Perlu disampaikan Prof. Dr. Maman Suherman sah menjabat Rektor Unsika periode 2023 – 2027, melalui pemilihan yang berlangsung di gedung Opon Sopandi pada Rabu, 24 Mei 2023.
Prof. Dr. Maman Suherman pernah menjabat di Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu meraih 25 suara, mengungguli Dr. H. Amirudin yang meraih suara 16 dan Prof.Dr.H.Memen Kustiawan meraih 10 suara. (Mds)