• Disclaimer
  • Info Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kotak Pos
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Situs Berita Online terpercaya dan terupdate
  • Tentang Media Seruni
Media Seruni
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • News
    • Karawang
    • Purwakarta
    • Bandung
    • Sukabumi
    • Pemalang
    • Batang
    • Bulukumba
    • Jakarta
  • Politik
    • Parlementer
    • Cerdas Memilih
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Sport
  • Evergreen
  • S-Kid
  • Jejak Leluhur
  • Cerita Bersambung
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • News
    • Karawang
    • Purwakarta
    • Bandung
    • Sukabumi
    • Pemalang
    • Batang
    • Bulukumba
    • Jakarta
  • Politik
    • Parlementer
    • Cerdas Memilih
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Sport
  • Evergreen
  • S-Kid
  • Jejak Leluhur
  • Cerita Bersambung
No Result
View All Result
Media Seruni
No Result
View All Result
Home Cerita Bersambung

Pangeran Handayaningrat Gunda Gulana Tahu Kanjeng Ampel Sudah Bermukim di Jatiwangi

EDISI KESATRIA DARA PETAK (18)

by Azhari Ari
Juni 20, 2023
in Cerita Bersambung
0
Santri Utama Gunung Jati Terluka Kena Sabetan Golok
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mediaseruni.co.id – Kabar mengenai Kanjeng Ampel sudah bermukim di hutan angker Jatiwangi membuat Adipati Pajang Handayaningrat gunda gulana, terlebih setelah tahu Kanjeng Gresik, Ki Ageng Ngudung dan Ki Ageng Ngerang pun berada pula disana.

Baca Juga

Laskar Mataram Kalang Kabut Menghadapi Mahisa Kicak

Peperangan di Tanjung Kali Mati Bukan Perang Agama tapi Kekuasaan dan Martabat

   
   

Untuk itu, Putra Prabu Brawijaya dari garis Permaisuri ini lantas memanggil Patih Sena Kumbayan menghadap. “Tak berdaya, sungguh saya tak berdaya. Yooii, Pamanda Patih, apa pendapatmu…” Pangeran Hamdayaningrat mondar-mandir di hadapan Patih Sena Kumbayan.

Saat itu pikiran Handayaningrat sedang berkecamuk. Baginya Kanjeng Gresik itulah pantas menjadi panutan. Apalagi Kanjeng Ampel yang tidak sedikit jasanya.

Lewat dakwa-dakwanya, Kanjeng Ampel berhasil mengkokohkan fondasi sosial budaya dan sistem kemasyarakatan di Majapahit, terutama mengenai kepatuhan terhadap raja. Rakyat tidak boleh melawan rajanya apalagi sampai mbalelo.

Sekarang baik Kanjeng Ampel maupun Kanjeng Gresik telah bermukim di Jatiwangi, ditambah lagi Ki Ageng Ngudung dan Ki Ageng Ngerang, dua pinih sepuh yang juga sangat dihormati Handayaningrat. Malah kabarnya sudah melibatkan pula Kanjeng Gunung Jati.

Kehadiran Kanjeng Gunung Jati ini membuat Handayaningrat gunda gulana. Betapa tidak? Siapa tidak tahu siapa adanya Sunan Gunung Jati itu. Bukankah dia itu cucu langsung Sang Prabu Siliwangi.

Bahwa Maharaja Pajajaran sudah tentu akan mendengar perkataan cucunya, inilah yang membuat Handayaningrat beberapa hari ini tak dapat tidur nyenyak. Sebagai seorang kakek, Siliwangi takan berdiam diri cucunya menghadapi sebuah kesulitan.

Handayaningrat tak dapat dibohongi bahwa Pajajaran pun saat ini telah mengirim prajurit-prajurit terlatihnya mengawal sebagian rakyatnya yang hendak bergabung dengan Kanjeng Ampel dan Kanjeng Gresik di Jatiwangi.

Terhadap Pajajaran sendiri hubungan Handayaningrat demikianlah baik. Disatu sisi sebagai penerus tlatah Majapahit maka dirinyapun harus berpihak pada para kerabat.

Hal seperti ini dikhawatirkan Handayaningkat. Dia khawatir jika Patih Udara mengemas terusirnya Kanjeng Ampel dari Ampeldenda dan keterlibatan Kanjeng Gunung Jati dijadikan alasan membuka konflik terbuka dengan Pajajaran.

“Sulit Pamanda, sulit, ini teramat sulit bagi saya kalau saya harus berhadap – hadapan dengan orang-orang yang saya hormati.”

Patih Seta Kumbayan sejenak menghela napas. “Nanda Adipati, terus terang, inilah permainan yang sulit yang pernah saya alami. Permainan tingkat tinggi yang hanya dapat dimainkan para piawai politik setingkat Patih Udara.”

“Yooi, aku minta pendapatmu Pamanda.”
“Sendiko Gusti.” Patih Seta Kumbayan rangkapkan dua tangan. “Saya jadi berpikir hal sama saat ini dihadapi ayahanda nanda, Gusti Prabu Brawijaya. Disatu sisi mempertahankan nama besarnya sebagai Maha Prabu Majapahit, disisi lain sebagai penjaga tlatah Majapahit.”

“Wooi, apa maksudmu, Pamanda.”
“Sebagai pelaksana titah leluhur melestarikan Tlatah Raja Raja Majapahit, berarti Gusti Prabu harus berpihak kepada Gusti Permaisuri…”

Berhenti disitu. Handayaningrat memang dikenal berangasan tapi santun. Tata bahasanya juga terdengar kasar namun tegas. Dialah seorang Senapati Majapahit yang teramat disegani kala itu. “Yooi, terputus Pamanda, lanjutkan…”

“…Ampuun, Nanda Adipati, pada pilihan kedua, bukankah Nanda Adipati keturunan langsung Gusti Permaisuri paling berhak atas tahta Majapahit ketimbang Pamanda Nanda di Keling yang hanya merupakan saudara Gusti Permaisuri…”

Patih Seta Kumbayan menarik napas panjang. “Ampuun Nanda Adipati, bukanlah maksud Pamanda mengobarkan api dalam dada Nanda, tetapi Pamanda hanya mengkhawatirkan sepak terjang Patih Udara yang sudah kelewat batas, menyeret Tlatah Majapahit dalam sebuah kesukaran.”

Berkecamuklah perasaan Handayaningrat saat itu. Dia paham maksud Patihnya itu. Sebagai Pangeran mengapa dirinya malah berdiam diri menghadapi kecamuk politik di Majapahit. Dan jika pertimbangannya Tlatah, dialah sesungguhnya yang pantas menjadi Raja Majapahit.

Tetapi untuk apa… Apakah dengan menjadi raja maka segala urusan akan selesai… Hmm. Sulit.., teramat sulit. Apalagi Handayaningrat itu bukanlah Patih Udara si pemimpi tulen.

Handayaningrat lebih suka realita yang ada, bahwa hari ini Majapahit memang sudah diambang kebangkrutan. Sang Brawijaya saja gagal mempersatukan tlatahnya apalagi dirinya. Hm, hmm, pada saat ini, siapakah sanggup menyelamatkan Majapahit….

Dalam keadaan begitu datanglah Senapati Sidengrana. “Ampun, Gusti Adipati, Senapati Sidengrana menghadap.”

Senapati perkasa Pajang haturkan sembah. Handayaningrat sejenak persilahkan senapatinya. “Apa yang hendak engkau laporkan Senapati.”

“Ampun Gusti, para telik sandi melaporkan telah melihat pasukan berkuda disekitar kaki Gunung Lawu. Melihat tandanya mereka orang-orang Madiun.”

Handayaningrat menampakan rasa kaget. Sebentat dahinya berkerut. “Seberapa besar kekuatannya Senapati.”
“Sekitar satu peleton, dan sepertinya mereka prajurit berkuda terlatih.”

Handayaningrat diam sejenak. Benaknya pun berpikir. Orang-orang Madiun… Mau apa mereka. Kalau bukan suatu urusan tidaklah bermain sejauh ini.

“Yooi, Senapati, kecuali orang-orang Madiun adakah engkau melihat kelompok-kelompok lain?”

“Hanya rombongan kecil Gusti, mereka orang-orang dusun. Seperti mereka menuju ke utara.”

“Orang-orang Dusun Lawu…!?”
“Ampun Gusti, dari arah datang mereka seperti begitu. Mereka dari dusun sekitar Lawu, Sarangan dan Magetan.”

“Apalagi yang engkau lihat Senapati.”
“Telik sandi pun melaporkan kehadiran orang-orang berseragam hitam. Jumlah mereka hanya sebelas, tapi tersebar dimana-mana.”

“Orang-orang berseragam hitam… Wooi, siapa mereka Senapati?!”
“Ampun Gusti, perihal ini hambah tidak tahu siapa mereka. Tetapi melihat gerakannya agaknya mereka bukanlah prajurit kerajaan tapi semuanya mahir memanah…”

Senapi Sideng Rana berhenti sejenak sebelum lanjutkan bicara. “Ampun Gusti,
dahulu mereka juga pernah menolong Kepala Pengawal Sena Wulung dari kejaran orang-orang Kediri. Bahkan satu pekan terakhir mereka terlihat di Rawa Penging.”

“Rawa Penging…”
“Benar Gusti, mereka terlibat bentrok di dengan penjaga-penjaga Penging.”

Handayaningrat pun terdiam, kemudian membatin. “Penging… Bukankah Raden Kebo Kanigara, putranya, berada disana… Lalu, apakah… “Eh, Senapati, mengapa orang-orang Penging bentrok dengan mereka?”

“Ampun Gusti, sebetulnya mereka bentrok dengan warga dusun entah dari mana. Kemudian datang orang-orang berselubung hitam membantu warga dusun, demikian gusti.”

Handayaningrat kembali berpikir-pikir. Senapati Sideng Rana pun melanjutkan. “Hanya saja, ampun Gusti. Telik Sandi pun melaporkan melihat pergerakan kelompok berselubung hitam yang lain.”

“Wooi, maksudmu beda dengan sebelas orang selubung hitam tadi Senapati?!”
“Benar, Gusti. Olah kanuragannya rata-rata tidak rendah, mahir memanah dan lihai bermain pedang. Melihat gerakannya mereka seperti prajurit-prajurit terlatih.”

Disitu Pangeran Hamdayaningrat tergugu. Kekhawatirannya mulai terbukti. Pangeran Majapahit itu tak salah kalau menduga Pajajaran tak akan tinggal diam terhadap keterlibatan Kanjeng Gunung Jati mendukung Kanjeng Ampel dan Kanjeng Gresik… (bersambung)

Tags: hutan jatiwangikerajaan majapahitkerajaan pajajaranpangeran handayaningrat
Previous Post

Disgraceful! Teacher in Cirebon Invites Student to a Hotel and Then Assaults Her

Next Post

Libur Telah Tiba! Kids, Ini Cara Menata Ruang Belajar menjadi Menarik

Azhari Ari

Next Post
Libur Telah Tiba! Kids, Ini Cara Menata Ruang Belajar menjadi Menarik

Libur Telah Tiba! Kids, Ini Cara Menata Ruang Belajar menjadi Menarik

Promosi Online yang Efektif Penting dalam Berbisnis

Promosi Online yang Efektif Penting dalam Berbisnis

Wanita Tercantik Sepanjang Masa, Ini Daftarnya

Wanita Tercantik Sepanjang Masa, Ini Daftarnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News

Dihajar Dulu Sebelum Diangkut Polisi, Penjahat Spesialis Ganjal ATM dengan Tusuk Gigi Pasrah

Dihajar Dulu Sebelum Diangkut Polisi, Penjahat Spesialis Ganjal ATM dengan Tusuk Gigi Pasrah

September 22, 2023
Di Purwakarta Pedagang Tahu Goreng Jadi Pengepul Togel Online

Di Purwakarta Pedagang Tahu Goreng Jadi Pengepul Togel Online

September 22, 2023
Tambah 50 Kantor Lagi, Imigrasi Perluas Pelayanan Pembuatan Paspor

Tambah 50 Kantor Lagi, Imigrasi Perluas Pelayanan Pembuatan Paspor

September 22, 2023
Dinkes Rilis Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Udara ke Rumah Sakit dan Puskesmas

Dinkes Rilis Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Udara ke Rumah Sakit dan Puskesmas

September 22, 2023
   
   
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ketum LSM Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Jadi Tersangka Pungli Redistribusi Lahan

Ketum LSM Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Jadi Tersangka Pungli Redistribusi Lahan

Juli 26, 2023
Anak Perempuan Dibawah Umur Nyaris Digilir 3 Laki Laki di Bontotiro

Anak Perempuan Dibawah Umur Nyaris Digilir 3 Laki Laki di Bontotiro

Juli 2, 2023
Taman Seribu Cahaya di Sumedang Resmi Dibuka untuk Umum

Taman Seribu Cahaya di Sumedang Resmi Dibuka untuk Umum

Agustus 17, 2023
Ade Dikdik Isnandar Resmi Menjabat Dirut PDAM Karawang

Ade Dikdik Isnandar Resmi Menjabat Dirut PDAM Karawang

Agustus 7, 2023
Pencarian Ifan di Irigasi Johar Libatkan 20 Organisasi Penyelamat

Pencarian Ifan di Irigasi Johar Libatkan 20 Organisasi Penyelamat

2
Kerahkan Pasukan PDKB, PLN Tingkatkan Pelayanan di Sisi Transmisi

Kerahkan Pasukan PDKB, PLN Tingkatkan Pelayanan di Sisi Transmisi

0
Bhabinkamtibmas Evakuasi Korban Laka Tunggal Pakaian Terlilit Rantai Motor

Bhabinkamtibmas Evakuasi Korban Laka Tunggal Pakaian Terlilit Rantai Motor

0
Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum

Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum

0
Dihajar Dulu Sebelum Diangkut Polisi, Penjahat Spesialis Ganjal ATM dengan Tusuk Gigi Pasrah

Dihajar Dulu Sebelum Diangkut Polisi, Penjahat Spesialis Ganjal ATM dengan Tusuk Gigi Pasrah

September 22, 2023
Di Purwakarta Pedagang Tahu Goreng Jadi Pengepul Togel Online

Di Purwakarta Pedagang Tahu Goreng Jadi Pengepul Togel Online

September 22, 2023
Tambah 50 Kantor Lagi, Imigrasi Perluas Pelayanan Pembuatan Paspor

Tambah 50 Kantor Lagi, Imigrasi Perluas Pelayanan Pembuatan Paspor

September 22, 2023
Dinkes Rilis Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Udara ke Rumah Sakit dan Puskesmas

Dinkes Rilis Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Udara ke Rumah Sakit dan Puskesmas

September 22, 2023
   

Media online Mediaseruni.co.id merupakan situs berita yang berkantor di Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Berdiri tepat pada 17 Agustus 2019 dan secara formal melakukan kegiatan jurnalistik pada tanggal 18 September 2019 berdasarkan Keputusan Kemenhumham no AHU 0047613.AH.01.01 tahun 2019 dengan Akta Notaris Erma Novita, SH., M.KN no. 08 tanggal 18 September 2019.

Follow Us

Browse by Category

  • -
  • AMANAH
  • BANDUNG
  • BEKASI
  • BISNIS KITA
  • BOGOR
  • CERBUNG
  • CIKARANG
  • DEPOK
  • GARDA BANGSA
  • GARUT
  • JAKARTA
  • KALIMANTAN
  • KARAWANG
  • KOPI HITAM
  • LAMPUNG
  • MAJALENGKA
  • MEDAN
  • NARSIS YUK
  • NASIONAL
  • NEWS SERUNI
  • OM PERES
  • OSIS
  • PAPUA
  • PARLEMENTARIA
  • PESONA WISATA
  • PURWAKARTA
  • REAL WOMEN
  • SIAPA DIA
  • TIME LIFE
  • Uncategorized
  • VIDEO SERUNI

Recent News

Kapolres

1 Juta Dosis Sehari, Kapolres Karawang: Hari Ini Target Kita 7791 Dosis

Juni 26, 2021
UPTD Puskesmas

Pasien Covid di Kecamatan Pangkalan Semuanya dari Klaster Industri

Juni 26, 2021
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kotak Pos
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Situs Berita Online terpercaya dan terupdate
  • Tentang Media Seruni

© 2021 mediaseruni.co.id

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS SERUNI
    • KARAWANG
    • BANDUNG
    • PURWAKARTA
    • SUBANG
    • BEKASI
    • DEPOK
    • BOGOR
    • JAKARTA
    • LAMPUNG
    • SUKABUMI
    • KALIMANTAN
    • MAJALENGKA
    • GARUT
    • MEDAN
    • NTB
    • PAPUA
  • PESONA WISATA
    • OSIS
      • NARSIS YUK
  • BISNIS KITA
  • REAL WOMEN
    • TIME LIFE
  • AMANAH
  • VIDEO SERUNI
    • CERBUNG
      • KOPI HITAM

© 2021 mediaseruni.co.id